-
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Kids zaman now dan media
Akhir-akhir ini sosial mediaku dipenuhi oleh segelintir postingan yang membuat baper sejagad raya. Iya, tentang menikah. Memang menikah itu mudah. Menikah muda itu tidak salah. Bagus malah. Hanya saja kau harus punya ilmunya, bukan sekedar menikah karena melihat pasangan-pasagan halal yang mengumbar kemesraannya di sosial media.
Ketika melihat mereka, mungkin yang terlintas dipikiranmu bahwa menikah itu indah, bahagia setiap harinya. Iya, indah memang. Tapi, kamu harus pandai menelisik dan memahami bahwa pernikahan pasti di uji, se-mesra apapun yang mereka tampakan di timeline sosial mediamu, tentu dibaliknya ada saja konflik dan permasalahan yang menghiasi perjalanan keduanya.
Sadarilah muslimah.. Apalagi kamu itu tonggak peradaban. Ayolah, jangan sibuk memposting hal sepele dan tentang cinta. Hidup ini bukan melulu soal rasa, kan? Persoalan ummat ini banyak. Anak-anakmu kelak berhak lahir dari ibu yang cerdas dan sholihah. Yang mampu mendidik anak-anaknya dengan Al-Qur'an. Yang mampu menciptakan generasi sholih yang berkontribusi untuk ummat, yang mampu melahirkan anak sholih dan sholihah. Anak yang mampu menyejukkan hatimu sebagai orangtuanya. Anak yang cinta terhadap ilmu dan pengetahuan. Anak yang doanya tak terputus meski kamu sudah meninggal nantinya. Anak yang mampu memboyong keluarganya ke surga. Anak yang hafal Al-Qur'an dan menjaga apa yang telah Allaah titipkan sepanjang hidupnya. Anak yang nanti di hadapan Allaah memberimu sebagai orangtua berupa mahkota cahaya dan jubah kemuliaan karena dia hafal Al-Qur'an.
Kamu adalah madrasah pertama bagi anak-anakmu kelak. Tempat baginya untuk bertanya banyak hal. Sampai ia mengatakan "aku maunya belajar sama ummi saja." Masyaallah, kan?
Dan untuk mewujudkan semua itu, tentu kamu tak boleh malas menuntut ilmu, tak boleh menyerah, kenalilah dan teladanilah para wanita teladan dalam Islam, para istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ada banyak wanita yang bisa kau teladani, kan? Aisyah dengan kecerdasannya dalam Ilmu, Khadijah yang mencurahkan semua hartanya untuk dakwah Islam, Fatimah yang begitu menjaga dirinya dengan baik sampai Allaah menyatukannya dalam mahligai cinta dengan Sayyidina Ali, Maryam yang begitu suci dan menjaga dirinya sampai-sampai Allaah mengenangnya dalam Al-Qur'an, Ummu Imarah yang gigih berani ikut berperang dan melindungi Nabi Saw. dari serangan musuh-musuh Islam di medan perang, dan masih banyak wanita teladan lainnya dalam Islam.
Ayolah sholeha, hafalkan Al-Qur'an seluruhnya. Tidak, aku tidak hanya sedang berbicara padamu. Tapi inipun menampar diriku. Inipun nasihat untuk diriku. Ayo, ambil Al-Qur'anmu itu, barangkali ia berdebu. Hafalkan ribuan hadits, baca buku-buku sejarah Islam, pelajari kitab-kitab tentang Islam, jangan biarkan buku-bukumu tertata rapi berderet begitu saja di lemarimu. Baca, jangan berkata tak ada waktu. Bacalah, hingga kamu lupa bahwasannya waktu itu ada.
Kau tau? Badiuzzaman Said Nursi, yang dengan karya Risalah Nur nya dirinya seolah tetap hidup dalam sejarah dan hati orang Muslim. Said yang sejak kecil sudah berkelana kesana kemari untuk mencari ilmu, belajar ke madrasah-madrasah, berguru pada para Syeikh dan Ulama di zamannya. Bahkan menghafal puluhan kitab-kitab tentang Islam. Dan sosok yang tak gentar menegakkan cahaya Islam ditengah keadaan Islam yang mulai redup kala itu. Kau tau? Tentunya Badiuzzaman Said Nursi terlahir dari pasangan bernama Nuriye dan Mirza. Mereka bukan orang tua biasa. Nuriye adalah wanita yang hafal Al-Qur'an, menjaga wudhunya dan menjaga dirinya. Sedangkan Mirza adalah sosok sederhana yang sholih, dan sangat memperhatikan halal dan haram akan semua hal, bahkan ia selalu berusaha agar setiap tarikan nafasnya seiring dengan dzikir yang terucap dalam hatinya. Keduanya mendidik Said kecil dengan ajaran Islam dan Al-Qur'an sehingga kesemua anaknya menjadi generasi yang sholih.
Masyaallah sekali, kan?
Kau tau, mengapa di zaman ini tak ada wanita yang mampu melahirkan sosok seperti Imam Bukhori? Imam Muslim? Karena wanita zaman ini berbeda dengan wanita dahulu. Bagaimana wanita dizaman dahulu mereka begitu memperhatikan apa-apa yang masuk ke dalam perutnya, begitu memperhatikan halal dan haramnya, baik dan buruknya, maka tak ayal kalimat ini benar adanya :
"Dari rahim yang taat, akan lahir janin yang taat."
Lihatlah, ada banyak hafizh dan hafizhah cilik di masa ini. Tentu ibunya berperan besar dalam mendidiknya, tidak mungkin biasa saja, tentunya penuh perjuangan mengajari anaknya membaca Al-Qur'an dan rela dengan tulus mendampingi, menyimak anaknya dalam menghafal Al-Qur'an, mengatur waktu dengan sedemikian hebatnya, berperan sebagai istri yang sholihah dan taat pada suami dan bekerja sama dengan suaminya untuk mendidik anaknya.
Ayo sholihah.. Mari datangi majelis-majelis ilmu. Belajar yang sungguh-sungguh. Tak perlu khawatirkan soal siapa jodohmu nanti. Yang perlu kamu lakukan sejak sekarang adalah memperbaiki diri, insyaAllah nantinya sosok sholih yang telah Allaah siapkan akan datang mengusaikan penantian panjangmu. Semangat ya hehe
Peran pemuda dan mahasiswa bersinergi dalam mewujudkan pembangunan bangsa
Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.
Problematika Pemuda
Seperangkat aturan saja tidaklah cukup untuk melindungi pemuda dari berbagai kemungkinan terburuk, tanpa didukung oleh peran pemerintah, masyarakat, swasta, dan lain sebagainya dalam implementasi seperangkat regulasi. Untuk itu harus dicari solusi agar proses pengembangan potensi pemuda bukan hanya terbentuk dalam rencana semata, melainkan direalisai melalui mekanisme yang sudah diatur sedemikian rupa. Salah satunya adalah organisai yang memang merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda, sebab organisasi merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut